ANAKKU, SURGAKU
Allah subhanahu wa ta’ala membagi rezkinya ke semua makhkuk secara adil. Tidak dzalim kecuali makhluk tersebut mendzalimi dirinya sendiri; dengan meninggalkan perintah Allah, mendekati maksiat, dll.
Maka dijadikanlah manusia berpasang-pasangan, lalu diciptakan dari mereka anak-anak yang dijaga oleh Allah fitrahnya sampai orangtuanya sendiri mengeluarkan mereka dari fitrah tersebut.
Anak-anak kita adalah rezeki tak berbilang harganya. Penyejuk mata dan penghias jiwa yang tak tergantikan. Payah yang dibebankan atas setiap ibu mulai mengandung sampai merawatnya berbalas surga. Sedang mereka dihadirkan sebagai perhiasan kehidupan.
Anak-anak kita bak mutiara yang terjaga. Cinta dan kasih senantiasa tercurah kepada mereka. Ingatkah kita lalu, bagaimana kedua ayah ibu menyayangi sepenuh jiwa?! memberi apa yang kita butuh, dan mentarbiyah sepenuh kasih.
Cintai anak-anak kita dengan cinta Allah. Jangan keluarkan mereka dari fitrahnya. Hanya Islam yang akan menumbuhkan mereka menjadi generasi rabbani. Untuk bermanfaat terhadap umat Islam. Jadikan mereka jalan menuju surga kita. Dampingi sepenuh jiwa dan serahkan mereka kepada Allah di jalan-Nya.
Anak-anak kita bak permata. Menyejukkan mata dan hati secara nyata. Mereka adalah anugerah. Tiada pantas ternoda dengan amarah. Karena mereka adalah amanah, yang kelak Allah akan tanya, apa yang telah kita buat untuk mereka.
Anak-anak kita adalah jiwa. Darah kita mengalir dalam tubuhnya. Sebagian jiwa kita ada padanya. Maka peruntukkan cinta yang terbingkai lillah senantiasa. Pada mereka yang akan menyambut dan menggenggam tangan kita, memasuki surga bersama-sama.
@Buraydah, pagi hari, 13 Muharram 1442
Menunggui Abang, Dede, Ghiza terbangun dari mimpi indahnya