Ummul Mukminin: Khadijah -radhiyallahu ‘anha-
Wanita yang dipilih Allah Ta’ala menjadi utama dan pertama dalam pendampingan Rasul mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perjalanan dakwahnya. Mengimani beliau, memberi kepercayaan, dukungan materi dan waktu di seluruh keadaannya.
Maka lihatlah bagaimana seorang wanita yang terpilih ini menjadi sandaran Rasul mulia dengan kata-kata penguatnya saat cerita wahyu pertama diturunkan; beliau sedang menyendiri beribadah di Gua Hira saat Malaikay Jibril menemuinya pertama kali. Beliau menghampiri Khadijah dalam keadaan takut (selimutilah aku, selimutilah aku) ketakutan berangsur-angsur pergi dan beliau berkata (sungguh aku mengkhawatirkan diriku) istri yang shalihah, penuh cinta di sampingnya berkata (Tidak, Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu. Demi Allah engkau seorang yang menyambung silaturahim, jujur, memberi makan, membantu orang lemah, menolong orang yang membutuhkan di atas kebenaran) lalu bentuk dukungannya pula dibawanya Rasulullah menjumpai Waraqah bin Naufal untuk kemudian menggembirakannya dengan kabar kenabian.
Dialah ibu dari putra-putri Rasulullah. Keenam putranya adalah Al Qaasim, ‘Abdullah, dan empat putri adalah Fathimah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum.
Sungguh dialah wanita yang diberi kabar gembira rumah di surga oleh Allah Ta’ala terbuat (dari emas dan perak, di dalamnya tidak ada keributan dan keletihan) sungguh, balasan yang pantas untuk setiap amalan.
Tahun dimana dia wafat dinamakan “Tahun Kesedihan” adalah kesedihan yang amat sangat dirasakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Khadijah radhiyallahu ‘anha wafat tiga tahun sebelum hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Medinah.
Khadijah radhiyallahu ‘anhaa dinamakan Ath-Thahirah sebelum Islam. Wanita pedagang yang mengirim dagangannya bersama pembantunya Maisarah untuk dijualkan kepada pedagang-pedagang Quraisy. Beliau tidak berinteraksi langsung dan bercampur dengan lelaki asing.
Semoga keridhaan Allah Ta’ala dan keselamatan tercurah atas beliau-radhiyallahu ‘anha-
🖋Dituliskan arabic oleh Ustadzah Fauziyah Shalih Al Hanaya dan dialih bahaskan oleh Ummu Faari’