Renungan

Sudahkah Bahagia Kau Temukan?!

Di hari manusia semakin kebingungan mendefinisikan “Bahagia” …
Di masa manusia semakin kehilangan arti “Bahagia” …
Adakah kita dari jumlah yang sedikit, mengetahui “Bahagia” dan memahaminya?
Adakah kita sebagian kecil manusia, yang menemukan “Bahagia”?
Saudariku yang dirahmati Allah …
Banyak orang mengukur bahagia dari banyaknya harta dan tingginya jabatan. Bahkan sebahagiannya menyangka, bahagia itu saat menggunakan waktu-waktu hidupnya dengan bersenang-senang. Lalu, apakah sejatinya bahagia seperti itu?
Mari kita membahasnya sejenak …
💎Kebahagiaan sejati hanya ada pada lezatnya keta’atan kepada Allah ‘Azza Wa Jalla,
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا …
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit ….”(Surah Thahaa:124)
Sehingga segala kenikmatan dunia yang kita peroleh hari ini, bukanlah kunci menuju kebahagiaan, kecuali ia dipergunakan dalam bingkai keta’atan kepada-Nya.
Harta, jabatan, waktu lowong, kesemuanya bisa menjadikan kita bahagia, apabila tidak dijadikan alat melanggar perintah-Nya.
👥Siapakah mereka orang yang bahagia?
Yang bersegera bangun melaksanakan Sholat Subuh, sedang orang-orang masih menikmati tidurnya.
Yang menghabiskan waktunya dengan mengingat Allah dan mena’ati perintah-Nya.
Tahukah kita, apa yang membangunkan mereka dari nikmatnya tidur malam?
Apa yang membuat mereka menangis, saat orang lain tertawa?
Apa yang membuat mereka berletih-letih, saat orang lain berfoya-foya?
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗأَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
(Surah Ar Ra’d:28)
Dimana Kebahagiaan?
Saudariku yang dirahmati Allah …
Jangan pernah mencari bahagia pada rumah yang megah, atau kendaraan yang mahal, atau jabatan yang teratas.
Kau tidak akan menemukannya!
Bahagia … hanya akan kau dapatkan pada lembaran-lembaran mushafmu, atau di sepertiga malam yang kau dirikan sholat di dalamnya, atau pada bagusnya akhlakmu terhadap sesama makhluk.
Aneh? Demikianlah kebahagiaan yang sejati.
Bahkan ada yang mengatakan;
Saya merasakan bahagia saat begadang di malam-malam Ramadhan mendirikan shalat,
Saya merasakan bahagia saat berbuka dengan beberapa biji kurma di teras Masjidil Haram;
Saya merasakan bahagia saat menunggu kematian di medan jihad, di antara hunusan pedang-pedang.
Sebagai penutup, Ukhti Muslimah …
Mari kita sama merenungi, adakah umur kita selama ini merasakan bahagia yang sebenarnya? jika jawabannya; belum, maka ayo bulatkan tekad untuk memilih jalan takwa, satu-satunya jalan menuju kebahagiaan.
Semoga saya, dan seluruh muslimah diberi kemudahan dan keberkahan atas tiap usaha yang kita perbuat untuk memperoleh kebahagiaan sejati.
Allahumma aamin.
✍🏻Ummu Faari’ AR
📜Pesan Cinta Muslimah

Dhee~AR

Sebuah karya dari peradaban fikir dan hati tersusun dan terekspresikan dalam kotak nyata sebuah masa.Blog ini kami hadirkan sebagai bentuk ibadah dalam rangkaian silaturrahim. Kami hanya ingin setitik ridho yang mampu menjadikan kami QURRATA~A'YUN dalam lingkup masa dunia dan akhirat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close