Renungan

Al-Birr…Tak Ada Rintangan

Bahasa Arab kedengarannya luar biasa tetapi, dimasa sekarang hal itu berbanding terbalik, Bahasa Arab mulai ditinggalkan bahkan dijauhkan dari kaum muslimin di akhir-akhir hendak runtuhnya khilafah di Turki Utsmani sampai sekarang, akibatnya luar biasa banyak kaum muslimin tidak tahu makna Al Qur’an kewajibannya sebagai umat Islam karena hanya sekedar membaca Al Qur’an tanpa memahami artinya, walhasil, umat islam makin terpuruk dan jauh dari ‘kuntum khairah Ummah’.

Hal itu juga terjadi pada seorang anak muslimah yang awalnya mencintai Bahasa Arab dan awal dia mencintainya karena dia menuntut ilmu mulai dari MI, dan MTs tapi ketika hendak melanjutkan ke pendidikan selanjutnya dia bingung mau kemana..ke pesantren/Aliyah atau SMA, tetapi karena terpengaruh oleh orang-orang sekitarnya yang mengatakan susah cari kerja jika pakai ijazah swasta, akhirnya dia memilih untuk lanjut di SMAN 2 Ajangale Bone, satu setengah tahun berlangsung kemudian pindah ke SMAN2 Masamba.

Walaupun di sekolah itu dia mendapatkan pelajaran Bahasa Arab tapi itu hanya 1x sepekan, sehingga tidak mendalam setamat SMA, ingin menjadi guru akhirnya beralih cita-cita menjadi seorang dokter, tetapi karena tidak lulus, jadi lulus di bidan . Selama itu, diapun memaksa diri untuk mencintai mata kuliah yang dijalaninya, walaupun dia tidak minat, tapi akhirnya diapun lulus mendapat gelar bidan(A.Md.Keb) tetapi setelah lulus dia tidak tau mau ngapain? Mau kerja tidak minat, akhirnya dia berinisiatif melanjutkan S1 Kesehatan Reproduksi dengan harapan kelak akan jadi dosen.

Setelah beberapa pekan mengikuti perkuliahan, dia ditawari oleh teman seorganisasinya untuk kursus Bahasa Arab, walaupun selama ini dia selalu ikut kursus tetapi karena tidakpernah dipraktekkan, akhirnya lewat begitu saja,,,,kaena minat yang selama ini masih ada akhirnya diapun menerima tawaran temannya tersebut, setelah berlangsung sekitar satu bulan, teman menawarkan lagi untuk masuk Al-Birr untuk belajar Bahasa Arab, awalnya raguuntuk memilih karena selain tempanya jauh dari UMI (tempat dia kuliah Kesehatan Reproduksi) dia juga terkendala dari segi waktu jadwal perkuliahan di Al-Birr. Senin-Jumat, sedang di UMI  jadwalnya jumat-sabtu. Berarti ada jadwal yang bertabrakan yaitu hari Jumat, mau masuk di Al-Birr takut kuliah terbengkalai dan tidak maksimal dua-duanya, tapi dia tidak bisa membohongi diri kalau dia suka Bahasa Arab, akhirnya dia nekat mendaftar di Al-Birr bersama keempat temannya yang sampai sekarang selalu sama-sama.

Setelah melewati masa pendaftaran, masa ujian, ternyata dia lulus, walaupun di Tamhidiy. Setelah Ustadzah menawarkan orang-orang yang ingin pindah di Mustawa Awal dengan terlebih dahulu ikut tes, dia ingin mencoba, tetapi dia tidak ingin pisah dari teman-temannya dan akhirnya dia memilih tetap di tamidiy, setelah 4 hari berlalu tibalah hari jumat dan Alhamdulillah tanggal merah berarti tidak ada perkuliahan dan tidak harus bolos disalah satu tempat kuliahnya (UMI, Al-Birr)

Dia selalu berfikir dan berfikir, apa yang harus dia lakukan pekan selanjutnya, sedangkan hari jumat tidak tanggal merah lagi, datanglah teman menawarkan solusi agar dia menghadap ke dosen yang di UMI untuk mengutarakan masalahnya dan solusi apa yang diambil, dia ragu dan takut, tapi karena dorongan teman akhirnya akhirnya diapun menghadap, walhasil,, dosen mengizinkan untuk tidak hadir di mata kuliahnya, dengan syarat harus aktif cari materi dosen agar tidak ketinggalan “Alhamdulillah” ucapnya dalam hati.

Walapun selama ini diterpa dengan banyak tugas, baik tugas dari UMI, Al-Birr maupun dari organisasi tetapi Alhamdulillah dia senang melakukannya, karena keinginannya untuk belajar Bahasa Arab tengah dijalaninya dan dia bercita-cita untuk melanjutkan pndidikan Bahasa Arab kejenjang yang lebih tinggi, InsyaAllah.

Inilah kisah pilihan anak muslimah tadi, dan anak muslimah itu adalah “aku”(Arnhy Iklil al Mujahidah)

” Bait-Bait Cinta di Ma’had Al-Birr ” oleh Arnhy Iklil al Mujahidah

Dhee~AR

Sebuah karya dari peradaban fikir dan hati tersusun dan terekspresikan dalam kotak nyata sebuah masa.Blog ini kami hadirkan sebagai bentuk ibadah dalam rangkaian silaturrahim. Kami hanya ingin setitik ridho yang mampu menjadikan kami QURRATA~A'YUN dalam lingkup masa dunia dan akhirat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close