MotivasiRenungan

Betapa Indah dan Istimewanya Ilmu serta Adab

Namanya Abu Waliid Hisyam bin ‘Ammaar, dikenal dengan gelar Imam Hisyam. Beliau salah seorang perawi dari salah satu imam besar qira’ah sab’ah, yaitu ‘Ibnu ‘Aamir dari Syam.

Ada kisah istimewa di perjalanan menuntut ilmu beliau bersama gurunya yang tak asing lagi di kalangan penuntut ilmu hadits dan fiqh; Imam Malik pemilik Madzhab Malikiyah.

Hari itu, Hisyam memasuki masjid tempat Imam Malik mengajari murid-muridnya. Diketahui bahwa Imam Malik memiliki kekhasan sendiri dalam halaqah ilmu. Beliau tegas! Dalam artian beliau mengajari adab ke murid-muridnya secara tegas. Tidak ada yang berani berbicara atau menghadapi beliau tanpa adab yang beliau senangi.

Maka Hisyam ini tiba di hadapan Imam Malik dan berkata,” Wahai Imam, ajarkan kepadaku hadits…”

Dan sikap dari beliau ini dianggap tidak beradab oleh Imam Malik, maka beliau menerintahkan untuk Hisyam dicambuk sebanyak 14 kali (beberapa riwayat menyebutkan jumlah yang berbeda).

Setelah selesai dari majelisnya, Imam Malik keluar dari Masjid dan mendapati Hisyam menangis di pintu. Beliau menanyakan apa yang membuatnya menangis? Apakah cambukan itu menyakitinya? (cambukan para guru zaman itu buka cambukan keras, tapi cambukan kecil sekadar sebagai pembelajaran, bukan untuk menyiksa)

Hisyam menjawab, “Sungguh ayahku telah mengeluarkan biaya yang besar untuk mengirimku ke sini demi belajar darimu, tapi engkau malah mencambukku.

Masya Allah, Imam Malik yang tegas melihat keistimewaan di anak ini, lalu beliau duduk dan berkata,”Apa yang kamu ingingkan dariku sekarang? saya akan berikan.”

Maka Sang imam duduk berdua dengan muridnya, mengajarkan 14 hadits sejumlah cambukan yang diperoleh seperti apa yang dimintanya. Sikap yang tak pernah dilakukan Sang Imam dengan muridnya yang lain.

Selesai Hisyam menuliskan apa yang diajarkan Imam Malik, dia berkata, “Duhai Imam, cambuklah saya lagi dan tambahkan hadits yang engkau ajarkan.” Allahu Akbar!!!

Dari mereka berdua, kita belajar bagaimana indah dan istimewanya ilmu serta adab. Kesabaran seorang murid menerima perlakuan gurunya dan ketawadhuan seorang guru mendekap semangat muridnya. Keduanya dirahmati Allah Ta’ala dan ilmunya dipakai sampai hari ini di muka bumi, berkah lillah.

dheear ✍🏻

Dhee~AR

Sebuah karya dari peradaban fikir dan hati tersusun dan terekspresikan dalam kotak nyata sebuah masa.Blog ini kami hadirkan sebagai bentuk ibadah dalam rangkaian silaturrahim. Kami hanya ingin setitik ridho yang mampu menjadikan kami QURRATA~A'YUN dalam lingkup masa dunia dan akhirat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close