Seorang da’I bercerita pengalamannya saat diutus ke salah satu kota di negara Afrika. Beliau Syekh Abdurrahman As Smith(kalau mencari nama beliau di Google insyaallah ketemu). Kata beliau,”Kami jika berada di sebuah negara, akan memulai dakwah dengan membuka siaran radio. Tentu biayanya besar, tapi manfaatnya pun banyak(pengaruhnya untuk dakwah besar). Kami siarkan ke seluruh jangkauan negara tersebut.”
“Pada waktu itu kami tidak punya materi lain berbentuk audio kecuali tilawah Al Qur’an. Maka hanya itu yang kami siarkan selama 24 jam sembari kami mengumpulkan bahan materi lainnya.”
“Masyarakat negara itu tidak mengetahui bahasa Arab, juga bahasa Inggris. Mereka hanya paham bahasa setempat dan bahasa Perancis. Sehingga untuk mengumpulkan materi kami butuh waktu.”
“Sampai suatu hari, seorang lelaki mengetuk pintu kantor kami. Lalu seorang teman mengizinkannya masuk. Saya bertanya kepada teman itu, apa yang diinginkan lelaki tersebut. Jawabnya dia mau meminta sesuatu darimu.”
“Apa yang dia mau, kata saya. Katanya, lelaki itu berkata,”Saya mau copyan dari lagu yang selalu kalian siarkan.”
Saya terkejut. Lelaki itu mengatakan,” Saya mencari info tentang siaran lagu itu dan katanya di sini kantornya.”
Jadi, lelaki ini meminta copyan dari lagu-lagu yang sering dia dengarkan dari siaran dakwah kami.
Syekh Doktor As Smith bertanya, “Kenapa kamu menginginkan lagu itu?” Beliau sudah paham kalau lagu yang dimaksudkannya adalah tilawah ayat-ayat Al Qur’an. Lelaki ini tidak paham kalau itu Al Qur’an.
Dia menajawab,” Setiap saya membuka siaran kalian, dan saya mendengar lagu-lagu itu, saya merasakan ketenangan, dada saya lapang, ada kedamaian yang saya rasakan dan tidak pernah sebelumnya saya rasakan kecuali mendengar lagu-lagu itu.”
Syekh tersenyum dan mengatakan,” Itu bukan lagu.” Lelaki itu terkejut ,” lalu apa?”
“Itu perkataan Tuhan kami.. firman Allah Ta’ala.”
Lalu Syekh memberikan kepadanya Al Qur’an, “Terjemahkanlah ini..”
Selang beberapa hari, lelaki itu mengetuk pintu kantor kami kembali. Bersamanya enam orang lelaki lainnya. Syekh menanyakan apa tujuan mereka.
Lelaki itu menjawab”Kami datang ingin menyampaikan kami masuk Islam. Kami beriman dengan agama Allah.”
Sungguh Al Qur’an ini, hingga selain Arab yang tidak memahami artinya akan merasakan ‘atsarnya, ketenangannya, kedamaianya.
Maka, Duhai..kemana engkau mencari ketenangan? Mungkin, kamu hanya butuh sejenak mendengarkan Al Qur’an.
@Buraydah, 23 Rabiul Awal 1446H