Surga yang Dirindukan
Saudariku muslimah yang dirahmati Allah …
Surga adalah barang dagangan Allah Subhanahu wa ta’ala yang sangat mahal. Karenanya generasi terdahulu berlomba, para mujahidin rela mati, dan betapa banyak jiwa yang rela tertebuskan demi mendapatkannya. Olehnya itu, wajib bagi kita mengenalinya, mengetahui sifat-sifatnya, dan sebab-sebab kita masuk ke dalamnya.
Sebelum kita membahasnya lebih jauh, mari sejenak kita kosongkan fikiran dari dunia. Mari kita tinggalkan sejenak ruang kerja kita. Mari kita masuk ke alam akhirat, melewati alam penghisaban dan sirath. Anggaplah kita telah melaluinya, dan kini kita berdiri di depan pintu surga.
Sebagaimana shahabat, Hanzhalah berkata:Jika kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (dalam riwayat yang lain) dikatakan seolah kami melihat surga dan neraka seperti melihat dengan mata secara langsung.
Mari kita seperti mereka, kita melihat surga dengan mata kita, seolah hidup di dalamnya, di dalam istana-istananya, di atas dipan-dipannya, menikmati taman-tamannya.
Seorang pemuda pernah ditanya oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,apa yang dikatakannya sewaktu shalat, maka pemuda itu menjawab: Saya meminta kepada Allah surga dan saya berlindung kepada-Nya dari neraka …. Inilah permohonan kita semua, ini tujuan kita, meminta kepada Allah surga dan berlindung kepada-Nya dari neraka.
أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةُ
Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, barang dagangan Allah itu adalah surga (HR.Tirmidzi)
Bumi Surga Seluas Langit dan Bumi
‘Umair bin Himaam mendengar sifat surga dari banyak sifatnya, yaitu buminya seluas langit dan bumi, maka dia berkata: Bakhin, bakhin! (istilah yang bermakna pengagungan atas sesuatu). Rasulullah kemudian menanyainya: Apa yang membuatmu berkata; Bakhin, bakhin?. Dia berkata: Tidak ada, kecuali pengharapan bahwa saya menjadi penghuninya. Berkata kepadanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengabarkan berita gembira: Maka sungguh kau salah satu dari penghuninya. Allahu Akbar!! Jika seorang hamba dunia mendapatkan kabar gembira bahwa dia termasuk ahli surga, maka adakah keinginan untuk hidup lebih lama di dunia setelahnya?!
Ketika ‘Umair mendengar kabar dari Nabiullah tersebut, dan dia tahu bahwa tidak ada yang memisahkan antara dia dan waktu masuk surga kecuali mati syahid di peperangan, sedang di tangannya beberapa biji kurma, dia lalu berkata: Demi Allah, sungguh hidup ini sangat panjang jika saya menunggu sampai memakan kurma ini. Padahal hanya sebiji atau dua biji kurma saja. Dilemparnya kurma tersebut dan dia maju ke peperangan hingga terbunuh.
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (QS.At Taubah:111)
Dan duhai saudariku, jangan mengira dengan sholatmu, shaummu, sedekahmu, setara dengan harga surga. Sekali-kali tidak, surga lebih mahal dari semua itu.
عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” سَدِّدُوا، وَقَارِبُوا، وَأَبْشِرُوا، فَإِنَّهُ لَا يُدْخِلُ أَحَدًا الْجَنَّةَ عَمَلُهُ “، قَالُوا: وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: ” وَلَا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ “
Dari ‘Aaisyah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Beramallah sesuai sunnah (istiqamah) dan berlaku imbanglah, dan berilah kabar gembira, sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena amalannya”. Para shahabat berkata : “Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda : “Begitu juga denganku, namun Allah melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku” [HR.Bukhari dan Muslim].
Maka, amalan-amalan kita adalah sebab diperolehnya rahmat Allah yang menjadi sebab inti dari masuk surganya seorang hamba.
Pintu Surga dan Siapa Yang Membukanya
Saudariku yang diridhai oleh Allah,
Surga memiliki delapan pintu. Bayangkan kita sudah berada di depannya, dan ia sudah Nampak berkelap-kelip dari kejauhan. Aroma surga bisa tercium dari empat puluh tahun perjalanan. Siapa yang akan membuka pintu tersebut? Keluarlah seorang manusia terbaik yang paling mulia, Muhammad ‘alaihi ash sholatu was salaam. Beliau mengambil kunci-kunci dari pintu tersebut, malaikat bertanya: siapa kamu? Beliau menjawab: Saya Muhammad. Dengan penuh adab dan tawadhu’. Malaikat lalu berkata: Untukmu saya diperintahkan, untuk tidak membukakan siapa pun sebelummu.
Maka masuklah kaum beriman berombongan, bersama pasangan-pasangan mereka, saling berpegangan, bersama keluarga mereka yang shalih,
…وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ…
…bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya… (QS.Ar Ra’d:23)
dan malaikat menyambut mereka di depan pintu, berkata:
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS.Ar Ra’d:24)
Atas apa mereka bersabar? Atas sholat fajr, atas sholat malam, bersabar atas shaum, atas dzikir kepada Allah, atas bacaan Al-Qur’an.
Penghuni Surga
Tidak akan masuk surga seorang tua. Mereka akan dikembalikan ke umur pemuda. Umur 33 tahun.Ketika mereka masuk surga, apa yang mereka lihat?
وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا
Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (QS. Al Insan:20)
Bayangkan kita masuk ke dalamnya, melihat bumi surga yang sebening kaca dan tanahnya kuning keemasan, permata, dan yaquut.
Jika kau bertanya: Apakah saya mengetahui dimana tempat saya? Maka jawabannya: Jika kau masuk ke dalamnya, maka kau akan mengetahui letak istanamu, lebih dari kau mengetahui rumahmu di dunia.
Tahukah kau, siapa yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir dimasukkan ke dalam surga?
Dialah orang yang ketika hidupnya seolah memiliki dunia dan isinya. Maka, duhai saudariku yang menghabiskan waktunya mengejar dunia, melupakan sholat, lalai dari mengingat Allah, menistakan Al-Qur’an demi jabatan dunia, ketahuilah bahwa yang paling terakhir dimasukkan ke surga adalah orang yang merajai dunia!
Suatu hari ‘Umar bi Khattab masuk menemui Rasulullah, dan dia melihatnya sedang tidur di atas tikar yang berbekas di tubuhnya. Dia menangis, maka ditanya oleh Rasulullah: Apa yang membuatmu menangis Ya ‘Umar? Dia menjawab: Raja-raja Kisra dan Rum tidur di atas sutra yang lembut, sedang kau tidur di atas tikar! Berkata Rasulullah: Celakalah engkau Ya putra Khattab, apakah kau tidak ridha jika mereka mendapatkan dunia sedangkan bagi kita akhirat?!
Duhai saudariku yang shalehah, yang menjaga shalat-shalatnya, yang senantiasa mengangkat kedua tangannya memohon kepada Allah. Bayangkan sekarang kau menikmati segala keindahan di surga. Tempat yang tidak ada mataharinya, namun bersinar dengan terang.
…لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا
…mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. (QS.Al Insan:13)
Lalu darimana cahaya yang meneranginya? Berkata Syekhul Islam:Cahayanya dating dari ‘arsy Allah! Allahu Akbar!
Sungai-Sungai Surga
Di surga terdapat sungai susu, sungai khamr, sungai madu. Dimana susunya tidak seperti susu di dunia, khamarnya tidak serupa khamr di dunia, dan madunya lebih manis dari madu dunia.
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى…
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring…(QS.Muhammad:15)
Dalam sebuah riwayat: Barangsiapa yang meminum khamr di dunia, tidak akan meminumnya di surga.Berkata sebagian ahli ilmu: Tidak akan masuk surga para peminum khamr sampai mereka bertaubat.
Rasa madunya lebih manis dari madu dunia. Susunya lebih putih dari susu di dunia. Sungai-sungai di dunia memiliki aliran, sedang di surga tidak. Lalu bagaimana sungai-sungai itu mengalir?air sungai itu tercurah di atas bumi surga.
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ. فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri(QS. Al Waqi’ah:27-28)
Kalian tahu pohon bidara? penuh dengan duri, tapi di surga dia tak berduri, melainkan durinya digantikan dengan buah sebanyak durinya.
وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ. وَظِلٍّ مَمْدُودٍ. وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah,(QS.Al Waqi’ah:29-31)
Penghuni surga duduk di atas dipan-dipan, jika mereka menginginkan buah, tidak perlu berdiri dari tempat duduknya. Buah yang diinginkannya mendekat kepadanya.
وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ. لَا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ. وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ
dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk. (QS.Al Waqi’ah:32-34)
Sa’ad bin Khaitsamah bersama bapaknya ingin berangkat jihad di perang Badr. Tapi, mereka hanya berdua laki-laki di rumahnya, maka salah satunya harus tinggal menjaga kaum wanita. Setelah mereka saling mengundi, maka Sa’ad mendapat giliran untuk berangkat. Bapaknya pun memohon agar dia rela tinggal dan bapaknya yang berangkat. Berkatalah sang anak kepada bapakny: Wahai Bapakku, andai selain surga, sungguh akan kupenuhi permintaanmu. Adapun urusan surga, maka saya tidak akan memberikan kesempatan ini pada selainku. Maka berangkatlah dia berjihad dan akhirnya syahid dalam peperangan. Bapaknya pun tak sabar, maka dia pun berangkat dan menemui syahid.
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَىٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya) (QS.Al Ahzab:23)
Bidadari Surga
Seorang bidadari menggunakan mahkota di atas kepalanya, yang terdapat padanya permata dan yaquut. Dimana satu dari yaquut, lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. Menggunakan 70 lapis pakaian, yang nampak di baliknya kelembutan dan kehalusan betisnya. Bidadari-bidadari tersebut menyanyi dan menari untuk suami-suami mereka. Diciptakan untuk siapa hurul ‘in ini?
لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ
(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan (QS. Al Waqi’ah:38)
Siapa golongan kanan itu? Mereka yang senantiasa menjaga shalatnya, menjaga dzikirnya, yang bersabar dari apa yang diharamkan darinya, dan menjaga pandangannya dari hal-hal yang haram.
Jika bidadari diciptakan untuk suami-suami yang shaleh, lalu kemana istrinya di dunia? Jika istrinya shalehah, masuk surga, maka dia akan menjadi ratu dari bidadari-bidadari surga tersebut. Kecantikannya, kebaikannya, tidak akan disamai dengan bidadari biasa. Allahu Akbar!
Hadiah Buat Penghuni Surga
Setelah segala kenikmatan dinikmati oleh penghuni surga, maka hadiah yang terindah kemudian diberikan.
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS.Al-Qiyamah:22-23)
Disingkaplah hijab, dan terlihatlah wajah Allah ‘Azza wa jalla. Dan tidak ada kenikmatan yang terindah dan paling dirindukan oleh penghuni surga, kecuali melihat wajah Rabb. Allahu Akbar!
Saudariku muslimah,
Mengetahui segala keindahan surga, adakah surga yang tidak kau rindukan?!
Jawabannya tentu tidak ada. Bahkan segala jalan menuju surga, tempuhlah!
Sungguh, kita tidak mengetahui akan diseru dari pintu surga yang mana, maka beramallah sebaik mungkin untuk mendapat rahmat Allah. Mintalah kepada Allah. Berusahalah semampumu, dan selebihnya biarlah Allah yang menyempurnakannya. Hanya pada-Nya segala pengharapan, dan hanya Dia sebaik-baik pemberi balasan.
Ummu Faari’AR
(Dialih bahasakan dari muhadharah Syekh Nabil Al-‘Audhy dengan bahasa bebas dari penulis, tanpa merubah makna yang dikandungnya)